"Aku benci sihir,aku benci menjadi kuat,aku benci diriku sendiri,aku benci penghianat,aku hanya ingin hidup seperi orang normal".
Hari pertama masuk ke akademi sihir,
Emilion chrono adalah manusia setengah iblis yang terkenal sangat langka karna hanya 1:1000,kelahirannya pun terbilang mustahil karena dizaman ini para iblis disegel oleh seorang pahlawan.
Tapi saat ini Emilion chrono sang manusia setengah iblis atau sering disebut muxier masuk ke sebuah akademi sihir yuwei yang sangat bergengsi.
Tujuan Emilion datang ke akademi ini bukan untuk menjadikan kuat melainkan untuk menjalani hidup yang normal
Saat perjalanan menuju ke akademi sihir Emilion melihat gadis yang sedang Diganggu oleh para lelaki..
"Apa yang harus kulakukan menolongnya atau membiarkannya"
Emilion pun kebingungan karna dia tidak ingin terlihat mencolok dan berbuat masalah
"Tidak ada Pilihan lagi aku harus menolong"
"Hey jangan ganggu dia"
Dengan ilmu bela dirinya dia menghajar penggangu itu
"Awas saja ya,aku akan mengadukan ini ke bos,dia akan menghajar mu murid Akademi yuwei"
"Hey kamu,apakah kamu baik baik saja"
"Tidak usah memperdulikan ku"
Sang gadis pun pergi dengan sifat yang dinginnya
"Sudah di tolong,tidak ada berterimakasihnya"
Jawab Emilion dengan perkataan sinisnya
"Dari awal aku tidak membutuhkan pertolonganmu"
Emilion pun pergi ke akademi yuwei dan acara penerimaan murid baru pun baru saja dimulai,
Emilion masuk kelas penyihir 1-E dengan kata lain kelas terburuk dan sang gadis masuk kelas penyihir 1-A
"Hey bro,nama ku astralion konobu,apakah benar energi sihir kamu sangatlah kecil?rumor mu saat ujian masuk sudah kesebar Lo"
"Nama Emilion chrono,ya benar saat ujian masuk aku adalah murid yang gagal aku bahkan tidak bisa mengenai target"
Jadi yang sebenarnya terjadi adalah Emilion tidak mengeluarkan kekuatannya yang sebenarnya
"Apakah kau mau menjadi teman ku"
"Terserah kamu saja"
"Baiklah sekarang kita berteman"
Bel pun berbunyi saatnya kelas dimulai dan saat kelas berlangsung Emilion selalu bisa menjawab semua pertanyaan yang guru berikan
"Sudah kuduga kau ini sebenernya jenius,walaupun tidak mempunyai kekuatan sihir yang besar tapi kau mempunya pengetahuan yang luas"
Emilion dan Astra melihat sang gadis yang ia temui saat pagi tadi saat di ganggu oleh laki laki
"Astra,apakah kau mengenal diaa?"
Emilion mempertanyakan gadis yang ia temui saat perjalanan menuju ke akademi tadi pagi
"Kau tidak tau kah dia si jenius yang bisa melakukan apa saja dan mendapatkan nilai terbaik saat ujian masuk,tapi dia mempunyai sifat yang angkuh"
"Jangan jangan kau menyukainya yaa hahaha"
"Hmmm,mana mungkinlahh"
Bel istirahat pertama telah berbunyi Emilion dan temannya pergi menuju kantin
"Hey emi mau makan apa?"
"Apa saja yang penting bisa dimakan"
"Permisi,pesan mie goreng 10 bungkus"
"Woyy jangan makan itu juga kali!"
"Hahaha bercanda-bercanda"
Tiba tiba gadis yang emi temui saat pagi tadi tidak sengaja menumpahkan makanannya dan mengenai baju emi
"Ahh baju ku kena makanan -_-" dengan emosi tapi di tahan
"Maaf,aku minta maaf"
Sang gadis pun pergi
"Woyy kamu mau kemana haa?ini gimana!"
Sang gadis pun tidak bergeming sedikit pun
"Kalau misalnya tidak mau bertanggung jawab setidaknya beritahu namamu"
Sang gadis pun membalikan badan dan memberitahu namanya
"Horikita"
"Nama ku Emilion,salam kenal"
"Ya"
Dan bel pelajaran pun berbunyi kelas praktek pun dimulai
Pelajaran setelah istirahat pun dimulai dengan duel 1 lawan 1 menggunakan sihir
"Baiklah,hey emi maukah kau menjadi lawan duel ku"
"Yaa"
Duel pun dimenangkan oleh Astra dan emi pun kalah telak
"Ternyata kau benar benar mempunyai energi sihir yang lemah ya"
"Yaa begitulah,apakah kau mengira aku mempunyai kekuatan yang besar"
"Tidak,tentu saja kirain kamu hanya membual saja seperti di film film,sang tokoh utamanya menyembunyikan kekuatannya"
Emi pun terdiam karna omongan Astra
"Tentu saja tidak ha ha ha....."
Bel pulang sudah berbunyi
Emi dan Astra pulang bareng,saat diperjalanan mereka melihat ada seorang penyihir jahat yang sangat kuat dan menyerang Horikita,lalu Astra dan emi pun bergegas menyelamatkan Horikita,akan tetapi mereka tak sanggup melawannya dan memilih untuk kaburr dan membawa Horikita
"Huuhft hampir saja tadi"
"Apakah kamu terlukaa?"
"Tidakk,tidak sama sekali"
"Baguslah kalau begitu"
Dari pada pulang sendirian Astra dan emi pun mengantarkan Horikita sampai rumahnya
"Ohh ini rumah Horikita"
"Ya, terimakasih sudah mengantarku"
"O iya apakah kamu mengetahui penyihir yang menyerangmu,maaf lancang"
"Tidak,mungkin dia ingin memusnahkan ku karna kejeniusan ku"
"Oh gitu ya,ini nomer telepon ku kalau ada apa apa bisa telepon ke nomor ini"
"Ya terimakasih banyak"
"Ohh emi benar benar menyukainya ya hahah"
Astra mengejek dan menggoda emi karna tiba tiba mengasikkan nomor teleponnya ke cewe yang baru dia kenal
Dan mereka pun pulang kerumahh masing masing
"Hufft akhirnya sampai kerumah juga mereka benar benar merepotkan,tapi sampai kapan aku akan bertahan begini....."
Begini yang dia maksud adalah dia telah menipu atau merahasiakan kekuatan,sifatnya,dan emosi yang sesungguhnya yang ia sembunyikan agar dia biar bisa hidup normal.
Kepribadian yang aslinya adalah dia membenci segalanya karna saat kejadian itu yang merubah hidupnya
6 Juli 2025
Akademi sihir pun mengikuti ajang turnamen duel sihir dan ksatria
Akademi kesatria tempat dimana murid murid tidak menggunakan sihir melainkan pedang kebanyakan dari akademi kstaria terlahir dari keluarga yang memiliki sihir yang kecil.
"Hey liat padahal dia memiliki sihir yang lemah tapi dia masuk ke akademi sihirr hahahah memalukan sekali"
Emi pun terdiam dan emosinya menggejolak tapi dia harus menerima nasibnya karna itu pilihannya
"Hey emi tidak usah dipikirkan"
"Ya,maaf aku terbawa suasana"
Pertandingan akademi sihir dan kesatria pun berjalan normal dan ternyata emi berpasangan sama Horikita dikarenakan Horikita adalah murid terbaik dan emi adalah murid yang buruk saat ujian masuk sihir tapi jika membicaran otak mungkin emi yang lebih jenius
"Hoowh kau menjadi pasangan ku ya,jangan sampai membebani ku ya dasar orang yang memiliki sihir lemah"
"Maaf saja ya kalau misalnya energi sihir ku lemah"
Horikita pun pergi tanpa mengatakan sepatah kata pun lagi
Emi pun menyusun rencannya sendiri dan mengusulkan ke Horikita, Horikita pun menolak mentah-mentah ide tersebut
"Kita hanya perlu melawan mereka tidak usah rencana apapun,aku ini kuat tidak seperti mu"
"Yang membutuhkan rencana hanya untuk melawan orang lemah seperti mereka"
Emi pun merasa ingin membunuh Horikita tapi jika itu terjadi bisa bisa dia dipenjara dan dikeluarkan dari akademi saat itu terjadi kehidupan normalnya bisa bisa terancam
"Hanya karna merasa kuat kau berpikir bisa mengalahkan mereka,jangan bercanda kita tidak mengetahui apa yang mereka rencanakan setidaknya kita mempunyai rencana untuk mengalahkan mereka,bagaimana jika musuh bisa menggunakan sihir kita bisa bisa saja dikalahkan dengan mudah"
"Itu hanya pemikiran kamu saja aku ini kuat"
"Yang kau pikirkan hanya kuat kuat dan kuat,baiklah aku tidak akan membantu mu saat melawan mereka sebagai gantinya kau harus melawan mereka berdua"
"Ohh baiklah akan kutunjukan kekuatan ku yang sebenarnya yang sangat kuat"
"Baiklah perjanjian di terima"
"Karna Horikita meremehkan musuh dan dia sama sekali tidak mempunyai rencana dia hanya mengandalkan kekuatannya yang cukup besar itu,dan kejadian tak terduga pun terjadi....."
Horikita mengluarkan serangan andalannya yang terbilang cukup kuat akan tetapi musuh nya menggunakan armor anti sihir satu satunya cara yaitu serangan fisik
Karna emi terbilang cukup ahli dibidang bela diri satu satunya cara agar mereka menang adalah menggunakan pertarungan antar fisik
"Tidak tidak mungkin kenapa dia bisa menahan serangan ku itu"
"Apakah ini serangan andalan mu,sangatlah lemah hahahahahaa"
"Dia menjawab dalam hatinya, tidak tidak mungkin ini bisa terjadi dia terkejut dan ketakutan karna serangan andalannya di kalahkan"
"Baiklah,tidak mau menyerang lagi?terima serangan ku ini"
"Meteor come on"
"Haaah dia bisa menggunakan sihir!"
Serangannya pun di tahan oleh emilion
"Apakah kau baik baik saja?sudah kubilang jangan pernah meremehkan musuh"
"Maaf,maafkan aku"
Dia pun mengeluarkan beberapa sihirnya yang tidak cukup kuat untuk mengalahkan mereka
"Hey kamu tolong bantu aku"
"Baiklah"
Emi pun menggunakan bela dirinya dan berhasil mengalahkan para musuhnya
Hasil Pertandingannya dimenangkan oleh Horikita dan Emilion