Kaili mengangkat panggilan telepon itu dengan penuh penasaran, serta sedikit rasa takut. Tadi, setelah dari GBK, dia tidak kembali lagi ke SaBi, tetapi dia sudah meminta izin dari Delwyn, mengapa pria ini menghubunginya lagi? Apakah dia akan memarahinya karena sudah mengabaikan tanggung jawab?
Itulah yang terbesit di pikiran Kaili.
"Halo Direktur Delwyn. Apakah-"
"Nona Goh, maaf telah mengganggu istirahatmu, tapi ada hal yang perlu aku sampaikan. Mungkin ini agak sedikit tidak lazim, karena aku menyampaikannya lewat panggilan telepon. Tapi, aku sudah tidak bisa menundanya lagi."
Dug!
Jantung Kaili seketika seakan berhenti. Perkataan Delwyn seakan membenarkan persepsinya.
"Apakah karena aku tidak kembali ke kantor siang ini setelah pergi makan siang? Aku ... Aku memang sedikit melalaikan tanggung jawab."
Kaili pun tidak ingin menerka-nerka lagi, hatinya tidak cukup kuat menahannya.
Sementara itu, Delwyn yang ada di seberang sana malah mengernyitkan dahinya.