Di ruangan itu Peter masih saja terus marah-marah. Semua barang yang ada di sekitarnya, telah habis dibuang. Hanya tersisa satu barang, bantal!
Dia mengangkat tangannya yang tidak terluka, untuk melempar bantal itu ke arah suster yang sedang mencoba menanganinya, ketepatan saat itu, Silvia telah tiba, saat tangannya baru membuka pintu, bantal itu malah terlempar padanya. Untungnya Silvia orang yang cekatan, dia menangkap bantal tersebut.
Sorot matanya melihat bantal putih di tangannya dengan dingin, bibirnya tidak mengatakan apa pun. Setelah dari bantal, kini mata kuningnya itu menatap pada pasien yang sedang setengah berbaring di atas ranjang pasien dengan kondisi tangan dibalut.
Silvia mendekatinya sambil membawa bantal tersebut. Setelah langkahnya sampai di samping Peter, Silvia membenarkan posisi bantal tersebut.