---
Rumah Sakit Danka-
Silvia baru saja selesai dari memeriksa pasien penderita penyakit jantung koroner yang parah di ruang rawat inap, dan akan segera pergi ke ruang pemeriksaan dept penyakit dalam, untuk memeriksa pasien yang sedang mengantre.
Masih ada 3 langkah lagi dari pintu, tetapi dia telah disambut dengan teriakan kecil, "Dokter Silvia, aku sudah menunggu sangat lama. Kamu ke mana saja, aku ini pasien tapi kok merasa diabaikan?"
dari depan ruangan, Silvia melihat tuan muda kedua Chiro duduk sambil melipat kakinya dengan santai. Hari ini dia mengenakan setelan jas Armani abu-abu, selayaknya seorang pria pekerja keras.
"Kalau aku tidak salah lihat, seharusnya hari ini bukan aku yang piket, mengapa membiarkan pasien menunggu lama dan tidak diperiksa?" Silvia berbicara pada rekan dokternya yang ada di sebelah. Walau perkataan Silvia terkesan sedang protes pada rekan kerjanya, tetapi Kenzie sangat jelas, Silvia hanya sedang menolak dirinya.