Setelah Kaili tidur, Dexter menyelimutinya hingga leher, lalu dengan kaki telanjang ia berjalan ke balkon. Dexter menghidupkan sebatang rokok, dan menyesapnya dalam-dalam. Dia mempermainkan asap rokoknya, membuatnya menjadi bulatan-bulatan kecil yang kemudian dipermainkan angin hingga akhirnya tercerai-berai menyatu dengan udara.
Dari sebatang, dan terus berlanjut, hingga membuat kotak asbak penuh dengan potongan batang rokok. Dexter bukan perokok, ketika dia menyentuh benda ini, artinya, hatinya sedang gundah. Pikirannya terus berjalan, tubuhnya ketakutan hingga gemetaran, bahkan kursi yang di dudukinya pun ikut bergetar.
Dalam hidupnya, ia tidak pernah mengenal kata takut, tetapi saat ini, dia ketakutan hingga jiwanya siap untuk melayang meninggalkan tubuhnya yang rapuh. Bagaimana bisa dia sekejam itu, bertindak tanpa berpikir panjang? Hanya karena emosi sesaat, dia bahkan hampir mencelakai hidup seorang wanita, dan wanita itu adalah orang yang paling dicintainya!