Central Park, NYC
Entah kenapa, kekasihnya memilih untuk berkunjung ke taman besar ini daripada ke patung Liberty yang bernotabene adalah pusatnya negara ini yang paling terkenal. Namun, ia tidak akan menolak permintaan apapun itu. Menurutnya, ya tidak buruk juga berjalan-jalan di sekeliling taman bersama orang-orang yang juga melakukan hal serupa dengan mereka.
"Tuan, ayo duduk di sana!"
Tiba-tiba, bersamaan dengan pekikan Felia tangannya sudah di tarik oleh wanitanya itu. Membuat dirinya terkekeh, mengikuti setiap langkah yang diarahkan sang kekasih.
Kini, mereka duduk di rerumputan yang dipangkas sangat rapih bahkan terlihat subur. Ia tersenyum hangat, baru pertama kali setelah bertahun-tahun lamanya ia tidak duduk di rerumputan karena terlalu sibuk duduk di kursi kekuasaan dengan bertumpuk-tumpuk kertas dokumen.