Leo sudah berpakaian santai, duduk di atas kursi kerja kebanggaannya di dalam ruang kerja yang berada di rumah ini. Ia sama sekali belum memulai aktivitasnya karena sedaritadi memikirkan banyak hal yang entah kenapa tidak bisa dijabarkan satu persatu. Yang ia tahu, kini kepalanya penat.
Meraih gagang telpon yang tersambung dengan telepon yang berada di dapur juga, berniat menghubungi Bara untuk meminta sesuatu yang dapat menenangkan hati.
Setelah menekan tombol telepon, ia menaruhnya tepat di daun telinga. Mendengar tiap dering yang sangat khas sampai akhirnya tersambung dengan seseorang yang berada di seberang sana.
"Halo, Bara." ucapnya langsung to the point karena tidak ingin banyak basa-basi.