Pagi harinya ...
Kepala Azrell terasa pening dengan tubuh yang terkena sapuan AC, membuat dirinya menggigil. Dengan perlahan, kedua bola matanya yang satu arah dengan pantulan sinar mentari mulai terbuka. Menyamakan netra-nya dengan cahaya, sekaligus indra penciumannya yang mulai mendengus sebuah aroma maskulin yang sangat memabukkan.
"Loh, aku di mana?" tanyanya pada diri sendiri.
Saat ingin mengubah posisinya menjadi duduk di tepi kasur, ia merasa ada yang beda dengan dirinya. "ASTAGA!" serunya sampai terdengar memekik, memantul ke sudut ruangan.
Ia ingat dengan apa yang terjadi tadi malam. Mabuk, di ajak bicara oleh seorang laki-laki, lalu melakukan hubungan badan yang tentu saja membuat dirinya bergairah.
"Shit,"