"Aku kan belum bilang iya atau tidaknya, Tuan."
"Memangnya saya butuh penolakan darimu?"
Felia menatap Leo dengan sorot mata tajam, ia kesal sekali karena laki-laki tersebut selalu saja menanyakan kejelasan tentang akhir pekan mereka yang akan terbang dengan jet pribadi ke Paris. Pasalnya, ia tidak enak karena Leo selalu saja menghabiskan uang untuk dirinya. Makan di restoran mahal, membayar total keseluruhan belanja bulanan miliknya, dan kini ia di ajak keluar negeri seperti di ajak ke kedai es krim? semudah itu ya bagi orang kaya yang ingin menghabiskan uang?
"Tapi Tuan, ada banyak hal penting lagi yang bisa dibantu dengan uang kamu."
"Apa? yayasan panti asuhan, yayasan kesehatan, bantuan untuk para orang tidak mampu, semuanya sudah saya lakukan. Tapi, uang saya masih melimpah. Jadi apa salahnya saya mengajak kamu pergi ke Paris?"