Setelah selesai operasi dan Erica sudah siuman...
Sean yang sedaritadi bolak-balik tidak jelas karena menunggu kesadaran gadisnya, kini sudah duduk di samping brankar yang di tempati Erica. Tirai yang mengelilingi brankar tersebut sudah sepenuhnya mengelilingi mereka, dengan egois ia mengatakan pada semua orang kalau dirinya harus terlebih dahulu tahu kalau gadis ini siuman.
Dan ya, dengan tangan yang sudah menggenggam erat tangan lentik lainnya, Sean sibuk mengecup punggung tangan tersebut. Tidak, tidak ada air mata sama sekali, tapi kini kedua matanya memerah. Seperti ingin menangis, namun di tahan. Tidak, ia tidak mau seperti ini, masa menangis di depan Erica? Bisa-bisa ia di tertawakan habis-habisan.
"Kenapa kamu?" tanya Erica masih dengan tatapannya yang lemah. Tidak bisa berbicara terlalu keras karena luka di tubuhnya masih terasa walaupun obat bius sudah di berikan padanya.