"Tuan tolong dengan perlahan mendekati CCTV, lalu menyergapnya dengan kain atau langsung saja di rusak." bisiknya dengan nada sangat kecil. Ia akan melakukan strategi yang tidak boleh di ketahui orang lain, selain dirinya dan Vrans. Ia tidak tahu apakah ada situasi mendukung supaya mereka dengan mudah bergerak. Setahu Hana, ia kesini hanya untuk berkunjung saja, dan mungkin kini pikiran gadis itu masih sama.
Tidak memiliki pikiran kalau seorang Allea akan berkhianat, terlalu percaya namun membuat robot pembunuh untuk gadis tersebut. Astaga.
Vrans menaikkan sebelah alis, refleks dengan kepalanya yang langsung mundur dari dekat Allea. "Tidak," ucapnya menolak saran konyol itu. Memangnya siapa yang ingin melakukan hal seperti itu? Tentu saja tidak ada. Merusak CCTV pun tidak pernah hinggap di kinerja otaknya.