Xena yang entah sudah tidak tahu lagi ingin berbuat apa ini pun memutuskan untuk duduk di tepi kasur dengan pandangan yang menyorot ke arah kedua telapak kaki, tidak alas apapun untuk melapisi kakinya yang bertabrakan dengan lantai.
Perasaan bimbang sudah kembali merasuki ke relung hatinya yang terdalam, ia merasa jika ini adalah hal yang sangat mustahil untuk mendapatkan sebuah kemenangan.
Memang sih ia harus berharap apa pada keadaan yang sudah serusak ini? Tidak ada. Pasti yang ia lakukan hanya berdiam diri serta menunggu sebuah keajaiban yang mewujudkan segala harapan untuk lolos dari semua jeratan ini.
Dengan sorot mata yang sendu, tentu saja Xena ingin tidur di rumah Vrans lagi supaya menghilangkan rasa penat yang bersarang pada otaknya. Rasa ingin mengajak chef Aldo untuk masak-masak bersama juga mencicipi segala hidangan chef kelas atas itu pun membuat dirinya rindu pulang ke rumah.