Kali ini, ia kebingungan melihat ada tiga buah deretan laci yang memiliki ukuran sama. Segalanya semakin rumit saja...
"Come on, why is there so much puzzle to do with this?" ucapnya sambil mengacak rambutnya dengan kasar. Ia seperti setelah berada di kondisi seperti ini harus menyewa seorang agen yang harus mengajari dirinya berbagai metode ini.
(*Ayolah, mengapa ada begitu banyak teka-teki yang harus dilakukan dengan ini?)
Dan apa hubungannya juga dengan whiskey tua yang di beritahu Allea padanya barusan? Pasti ada sesuatu di sana yang akan memberikan dirinya petunjuk untuk lebih lanjut lagi mengenai semua permasalahan yang berada di ruangan ini.
Dengan cara menebak-nebak, Vrans memilih laci kedua atau yang berada tepat di tengah lemari perpustakaan kecil ini. "Semoga saja ini benar," ucapnya sambil memanjatkan harapan pada Tuhan supaya semua kemungkinan ini terwujud.