"Sepertinya kamu harus panjatkan doa kepada Tuhan, Tuan." Kedua manik mata Allea mulai melihat ada satu orang penjaga, laki-laki bertubuh tegak.
Vrans yang mendengar itu pun langsung saja menaikkan sebelah alisnya, "maksudnya?" tanyanya karena tidak mengerti dengan apa yang di ucapkan Allea. Gadis ini selalu saja mengatakan hal yang belum lengkap, menjadikan siapapun yang menjadi lawan bicaranya harus menanyakan hal itu lagi untuk lebih jelasnya.
Allea menghembuskan nafas dengan kasar. Kalau saja ini mobil milik Sean atau salah satu mobilnya yang sudah di modifikasi dengan berbagai ruang kosong untuk menaruh barang-barang berbahaya, ia bisa memberikan usul untuk Vrans masuk ke dalamnya. Tapi sayang, mobil ini milik sang bos. "Sistem keamanan kali ini seorang laki-laki yang bisa saja melihat-lihat ke dalam mobil untuk memastikan keamanan." ucapnya dengan penjelasan yang lebih detail lagi.
"Lalu? Bagaimana dengan ku?" tanya Vrans yang sudah mulai jengah berada di posisi seperti ini.