Allea menautkan tangannya satu sama lain. Berdekatan dengan Vrans kini membuat dirinya takut, tadinya ia bisa bersikap biasa saja toh laki-laki di sebelahnya ini adalah sang bos. Tapi setelah kejadian ini, sepertinya rasa santai dan tenang yang dia miliki musnah seketika.
Entah apa yang mungkin di pikirkan Vrans mengenai dirinya, ia tidak tahu. Yang jelas, sepertinya laki-laki itu belum puas jika tidak mendapatkan jawaban apapun dari dirinya.
"Tuan?" panggilnya dengan sedikit takut, setelah itu ia meneguk salivanya dengan kasar.