Vrans menatap lekat seseorang yang kini sedang melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang kerjanya. Postur tubuh yang ramping membuat dirinya sudah pasti langsung menebak jika orang itu adalah seorang gadis.
Tanpa mengetuk pintu, wajah di tutupi dengan kacamata hitam yang membingkai kedua matanya. Ia menajamkan matanya sekali lagi, berharap jika apa yang ia liat bukanlah suatu hal yang kebetulan.
"Hai, Vrans."
Gadis itu menyapa dirinya ketika sudah duduk dengan santai di hadapannya --memang tersedia kursi khusus jika ada tamu yang ingin menemui dirinya dan berbicara langsung empat mata--, tanpa permisi atau apapun.
Mendengar sapaan tersebut, Vrans memasang wajah datarnya. Apalagi mengetahui jika gadis ini adalah iblis yang ia incar. Untuk apa berani-beraninya masuk ke dalam Luis Company? Dan kemana semua orang saat gadis mencurigakan ini mulai memasuki ruang kantornya? Apa jam makan siang membuat banyak orang menjadi gagal fokus dan berpikir jika gadis ini adalah tamunya?