Pada tengah malam ini, ruang kamar yang di dominasi dengan warna merah dan hitam itu terlihat sangat berantakan. Sudah hampir seluruh barang ia keluarkan dari tempatnya, tapi gadis itu belum juga menemukan apa yang ia cari.
"Huh, kemana ya benda itu?"
Ia mulai bergerak ke tempat lain, kali ini nakas dan laci menjadi tujuan dirinya. Ia mengeluarkan segala dokumen dari yang penting dan tidak penting dari dalam laci, lalu menaruhnya kembali kala tidak melihat tujuannya.
"Kalau seperti ini, nanti pasti Tuan Vrans marah pada ku dan mungkin saja akan memecat ku? Oh tidak!" Ucapnya sambil mengusap wajahnya pelan. Ia terlihat kebingungan menatap kesana dan kesini.