Erica menatap Sean dari atas sampai bawah, tampilan laki-laki itu kini benar-benar aneh dengan penyamaran layaknya seorang kutu buku yang sehari-harinya menghabiskan waktu di perpustakaan atau sekedar membaca buku. "Kenapa berpenampilan seperti itu?" Tanyanya sambil menjulurkan tangan, ia membenarkan letak belahan rambut Sean yang sangat tidak cocok dengan bentuk wajah tampannya itu.
Sean melihat tingkah Erica yang menurutnya cukup manis itu, lalu ia menyunggingkan senyuman sambil mengarahkan tangannya untuk mengelus lembut puncak kepala Erica. "Perhatian sekali kepada ku, apa kamu sudah mencintai ku?" Tanyanya sambil menaik turunkan kedua alisnya. Ia hanya beranggapan yang menjerumus ke tingkat candaan, terlihat dari mimik wajahnya yang mengulum tawa.