Felia menatap Leo dengan sorot mata yang sangat lekat, ia menyandarkan kepalanya pada bahu laki-laki tersebut. Kini, mereka berada di dalam mobil untuk berjalan ke tempat tujuan.
"Memangnya tidak masalah kalau aku ikut kamu ke kantor, sayang?" Pertanyaan itu akhirnya dilontarkan Felia, padahal tadi ia sendiri yang merengek minta ikut karena tidak ingin ditinggal lagi oleh Leo. Tapi dirinya sendiri yang tiba-tiba merasa tidak enak karena sebelumnya tidak pernah menginjakkan kaki di gedung pencakar langit ini, Luis Company.
Leo sedikit menolehkan kepalanya, lalu kembali terfokus pada jalanan yang tersuguh di depannya. "Loh kamu gimana tadi kamu yang minta loh karena tidak mengizinkan saya bekerja, tentu saja tidak masalah, memangnya kenapa?" jawabnya sambil menjulurkan tangan kirinya untuk mengelus singkat pipi Felia, lalu di taruh lagi pada stir mobil supaya tidak oleng.