"Hari ini sepertinya panas deh, bisa tolong ambilkan kacamata milik ku?"
"Aish seperti make up ku sedikit luntur, tolong ambilkan bedak padat juga."
"Ah aroma parfum ku sudah memudar, tolong ambilkan itu juga, Leo."
Laki-laki dengan perawakan tegas dan maskulin itu pun hanya bisa menuruti keinginan Azrell, sang kekasih yang kini tanpa rasa malunya berjalan sambil menyampirkan kacamata di atas kepala. Belum lagi memoles wajah kembali dengan make up, dan oh jangan lupakan juga wanita itu menyemprotkan parfum ke tubuhnya.
"Bisa kah kita menepi? Atau kamu mencari toilet saja, tidak enak di lihat banyak orang."
Leo mengitari pandangannya ke sekeliling. Orang-orang bukannya pada ilfil dengan hal ini, justru malah sibuk menatap ke arah mereka dengan sorot mata yang seolah-olah kagum dengan kesempurnaan mereka berdua. Bahkan mungkin kini orang-orang menganggap mereka sebagai pasangan yang sangat menggemaskan.