Erica menatap tajam ke arah Sean yang masih sibuk membenarkan lengan kemejanya yang tergulung sampai siku. Bagaimana tidak kesal? Sedari tadi laki-laki itu bertindak seperti seorang bodyguard untuk menjaga gadis lemah.
Oh ayolah, Erica bukanlah gadis yang membutuhkan pengawasan ketat seperti itu. Jika di pikir-pikir lagi sih memang tindakan Sean sangatlah baik, tapi ia muak.
"Hati-hati memijakkan kaki,"
"Jangan mengambil jalan terlalu tepi."
"Kalau di bilang tetap berada di belakang ku, ya tetap berada di sana. Jangan bertindak gegabah,"
Segala ucapan Sean yang tentunya masih banyak lagi itu mulai masuk ke dalam kinerja otak Erica, memutarnya kembali seperti kaset rusak. Ia menatap laki-laki itu dengan jengah yang saat ini sudah menyibakkan rambutnya dengan sok keren. "Kalau begitu, lebih baik tadi aku sendiri." ucapnya sambil menguncir rambut sampai berbentuk mirip dengan ekor kuda.