Erica menatap Xena dari atas sampai bawah, dan begitu seterusnya. Sudah dari lima menit yang lalu ia memperhatikan sahabatnya ini yang sama sekali tidak menunjukkan raut wajah ketakutannya. Ia bahkan hampir ingin menanyakan tentang kejadian yang sebenarnya, dan kenapa sampai bisa gadis ini berperilaku tenang seperti tidak ada masalah sedikitpun.
"Jadi kita tinggal nunggu kedatangan Orlin," ucap Xena dengan ceria. Ia tadi habis menghubungi salah satu sahabatnya lagi untuk memeriahkan acara pesta malamnya ini, dan ternyata gadis itu sangat setuju dengan tawarannya.
Erica menganggukan kepalanya dengan raut wajah dinginnya. "Memang dia tidak jadi bermalam dengan Niel?" tanyanya dengan satu alis yang terangkat.