Chereads / Paradigma / Chapter 1 - Prolog

Paradigma

🇮🇩Sheina_Cth
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

Birthday cake dengan lilin angka 18 yang menyala di atasnya itu Alissya letakkan di atas meja kecil yang sepertinya sudah ia siapkan sebelumnya , gadis itu duduk di atas karpet , melihat jam di ponsel miliknya , 23:59 kurang satu detik lagi .

Dengan cepat ia membuka icon kamera di ponselnya , setelah tombol video ia klik , Alissya mulai bersiap , di jam 00:00 tepat ,ia segera memejamkan mata , mengucap sebuah harapan kemudian meniup lilin tersebut .

" Happy birthday to me " ucapnya pelan

Alissya beranjak dari duduknya , berjalan ke sisi kanan kamarnya untuk menyalakan kembali lampu kamar yang tadi ia sengaja matikan , namun setelah ia memencetnya beberapa kali ,lampu sama sekali tak bisa menyala , ia menyerengit heran .

Brakk

Suara pintu balkon yang tiba-tiba terbuka kasar membuat Alissya berjengit kaget , udara dingin mulai masuk , dan mungkin ada pemadaman listrik karena cuaca sedang buruk ,itu yang ada dalam pemikiran Alissya saat ini .

Dengan langkah pasti , ia berjalan menuju balkon ,berniat menutup kembali pintu tersebut ,namun Alissya lagi-lagi menyerengit heran , langit nampak cerah malam ini , dan rumah di sekitarnya juga terlihat terang , lampu jalan juga menyala , tapi kenapa lampu kamarnya tidak? , Alissya mengedikan bahu acuh , ia mulai menutup pintu itu kembali ,namun tiba-tiba pergerakannya terhenti , tubuhnya menegang , nafasnya tercekat, tatapan matanya lurus kedepan sana , tepat di atas pohon taman belakang rumah, ada sesosok perempuan dengan rambut panjang berbaju putih menjuntai sedang melambaikan tangan dengan di sertai senyuman mengerikan ke arahnya

"AAAAAAAAA.."

Brakk

Alissya menutup pintu balkon dengan keras , setelahnya ia berlari keluar kamar , kali ini ia akan tidur di kamar Art nya saja bersama, dengan keringat bercucuran Alissya turun ke lantai dasar , sampai di depan kamar yang dituju , ia langsung menggedor pintu itu secara brutal

" MBAK TITIN BUKA MBAKK !! "

Cklek...

Pintu kamar terbuka memperlihatkan salah satu pelayan rumah nya ,mbak Titin. yang menampilkan raut khawatir

" Non Ica , non ken- " ucapan mbak Titin terpotong oleh Alissya yang menyerobot masuk begitu saja

" Mbak , Ica malem ini tidur sama mbak Titin disini ya mbak , Ica mohon ." Pinta Alissya

"Iya non ,tapi non Ica kenapa? Sampai keringat dingin gini ? ." tanya mbak Titin mengusap keringat di kening Alissya

"B-besok aja Ica kasih tau , sekarang kita tidur aja mbak , cepet ." ajak Alissya terburu-buru

"Iya -iya non ."

Mbak Titin ikut bergabung dengan Alissya yang sudah berbaring di atas tempat tidur dengan selimut yang menutupi sampai sebagian wajahnya , setelah mbak Titin mematikan lampu kamarnya , keduanya tidur dengan Alissya yang memeluk erat tangan wanita di sampingnya.

Melupakan ponselnya yang masih menyala dengan kamera yang terus merekam apapun yang terjadi di dalam kamar tersebut.

Adzan subuh berkumandang, Alissya menerjapkan matanya, hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit kamar berwarna putih, menoleh kesamping dan kosong, mungkin mbak Titin sudah berkutat di dapur untuk saat ini , ia bangun , meregangkan otot-otot tubuh yang terasa kaku , kemudian menapakkan sepasang kakinya di atas lantai yang terasa dingin.

Alissya berjalan keluar, pemandangan yang ia lihat adalah para pekerja rumah yang mulai mengerjakan tugas masing-masing, Alissya menyapa beberapa yang berpapasan dengannya, lalu berlalu naik ke atas dimana kamarnya berada , sampai di dalam kamar ,ia masuk kedalam kamar mandi untuk memulai ritual paginya , setelah selesai mandi dan menunaikan shalat subuh , Alissya berjalan menuju walk in closet untuk segera bersiap pergi ke sekolah.

Setelah di rasa siap , ia segera turun ke bawah untuk sarapan , sepiring nasi goreng dengan nugget kesukaannya sudah tersaji di meja makan.

" Mau di buatin susu non ? ." tawar bi asih , wanita paruh baya yang mejabat sebagai ketua pelayan di rumah ini , bi asih sudah bekerja sejak rumah ini di tempati untuk pertama kalinya , setelah kedua orang tuanya menikah .

" Gausah bi , air putih aja ." tolak Alissya halus

Gadis bermata hazel itu mulai memakan sarapannya dengan santai , melihat jam yang melingkar di pergelangan tangan

Kirinya yang masih menunjukkan pukul 06:02 , tandanya ia masih memiliki banyak waktu sebelum gerbang sekolah di tutup .

" Oh iya bi , mbak Titin mana ? Belanja ya ? " tanya Alissya di sela-sela makan

Bi asih yang mendengar pertanyaan putri majikannya itu tertawa kecil

"Kok bi asih malah ketawa ? "

" Non Ica lupa ? Kan mbak Titin dari 3 hari yang lalu izin pulang kampung karena ibunya sakit non , belum kembali lagi ."

Uhukk...uhukkk

Alissya tersedak makanannya sendiri usai mendengar jawaban bi asih

"Aduh non , pelan-pelan kalu makan ." panik bi asih menyodorkan segelas air yang langsung di teguk habis oleh Alissya

" Bibi bercanda kan ? Bibi nge-prank Ica ya ? Ica emang lagi ulang tahun hari ini bi haha.. " Alissya tertawa hambar

" Bibi nggak lupa kalau hari ini non Ica ulang tahun , tapi bibi beneran nggak bercanda soal Titin non , memang Titin belum kembali ."

Deg

Alissya terdiam, tubuhnya kembali menegang , semua kejadian yang ia alami tadi malam seakan berputar bagai kaset rusak, mulai dari dirinya meniup lilin, lampu kamar yang tidak bisa menyala ,pintu balkon yang tiba-tiba terbuka , dan sosok perempuan yang ia lihat di atas pohon taman belakang, hingga dia tidur dengan 'seseorang' yang ia kira mbak Titin.

Gadis itu baru sadar ada yang aneh ketika ia masuk kedalam kamar salah satu pelayan nya itu tadi malam , raut wajah 'mbak Titin ' agak pucat , dan sejak kapan rambut sebahu itu jadi terlihat panjang tadi malam , apalagi kulit tangan yang ia peluk semalaman itu terasa dingin .

Tanpa sepatah kata apapun ,. Alissya langsung berlari keluar rumah , mengabaikan bi asih yang terus berteriak memanggilnya

" NON , NON ICAAAA.. " bi asih hanya mampu menggeleng lalu membereskan sisa sarapan nona mudanya .

Sementara di sisi lain , Alissya yang hendak masuk kedalam mobilnya, tertahan oleh kehadiran Naura , sahabatnya.

"Lo ngapain nyamperin kesini ? " tanya Alissya

"Harusnya gue yang nanya , Lo kenapa? " ucap Naura balik bertanya

"Ha ? Gue kenapa ? "

" Ck..heh monyet , di grup kelas pada heboh ya gara-gara story yang Lo upload tadi malam , dan Lo malah watados gini ? Aidan tadinya juga mau kesini , khawatir Sama lo ,tapi gue cegah ." cerocos Naura serta raut kesal

"Apasih Ra ?gajelas banget pagi-pagi. " sungut Alissya yang ikut kesal dengan sikap Naura yang memarahinya tanpa alasan yang jelas .

Plakk..

Naura memukul punggung tangan Alissya dengan gemas , kenapa ia bisa mempunyai sahabat bentukan Alissya yang tiba-tiba bodoh seperti ini

" Liat nih !! "

Naura memperlihatkan sebuah video di ponselnya kepada Alissya , yang langsung di dengan serius oleh sahabatnya itu , bukan karena apa ,tapi Alissya melihat dirinya dalam video itu .

" Ini video yang Lo unggah tadi malem , satu grup pada bingung karena chat ucapan buat Lo ,nggak ada balesan sama sekali , eh tiba-tiba Lo upload video ini , mana cuma liatin muka Lo sebentar terus item , eh abis itu kedengeran suara teriakan Lo doang , udah mati gitu aja , apa ngga heboh grup kelas abis itu , Aidan juga Sampe telfon gue anjir , spam chat Lo ngga dibales ." jelas Naura panjang lebar

Alissya yang selesai menonton video itu sampai akhir hanya diam , ia baru ingat jika ponselnya tadi malam ia gunakan untuk merekam dirinya ,dan saat ia turun ke lantai satu , ponsel itu sama sekali tak ia pedulikan ,ia biarkan begitu saja karena panik , dan otomatis seharusnya rekaman itu masih berlanjut sampai tadi pagi , tapi yang ia lihat , tadi pagi ponsel itu ia lihat tergeletak di samping tas sekolahnya dengan keadaan tidak menyala , dan siapa juga yang sudah mengunggah video tersebut?

Alissya merogoh tas sekolahnya, ia mengeluarkan ponselnya dengan tangan bergetar , lalu setelahnya terdengar teriakan kaget dari Naura yang melihat Alissya membanting ponselnya begitu saja

" OMAYGATT... Lo apa-apaan sih ca , gue ta- ."

"A-ayo cepet berangkat, nanti gue jelasin di kelas ." potong Alissya terburu-buru, ia langsung menyeret tangan Naura masuk kedalam mobil , Naura yang masih bingung hanya bisa menurut , Mobil keluar dari gerbang rumah mewah itu , kali ini Alissya menyetir mobil dengan kecepatan tinggi, otaknya di penuhi oleh serangkaian kejadian tak masuk akal , yang sialnya ia alami , sementara di kursi samping kemudi , Naura hanya duduk diam ,masih dengan raut kesalnya .

" Sejak saat itulah , 'mereka ' yang awalnya hanya bisa ku rasakan keberadaannya , malam itu aku bisa melihatnya secara langsung , dengan jelas , mungkin menurut sebagian orang , ini terdengar gila , namun faktanya 'mereka' memang ada "

_Alissya_