Franklin berjongkok di sebuah makam dengan nisan bertuliskan Antoni, dadanya bergemuruh mengingat kematian pamannya yang di sebabkan oleh Diego. Ia tak tahu cerita yang sebebenarnya tentang kematian pamannya itu, yang ia tahu Diego audah melenyapkannya.
Dia sudah bertekad akan membalaskan dendam pamannya pada Diego, dia akan menghalakan segala cara agar bisa melenyapkan Diego dan orang-orang di terdekatnya. Rencana pertamanya gagal, karena pe gintaiannya terhadap istri Diego di ketahui, bahkan anak buahnya sampai tertangkap.
Franklin tak mau diam, ia pun merencanakan pembalasannya yang kedua, ia tak akan menyerah untuk membalaskan dendam pamannya, Antoni.
"Paman, tenang saja aku akan membalas kematianmu dengan kematiannya. Bahkan aku aka memusnahkan sampai ke semua oramg yang dekat dengannya!" ucap Franklin dengan penuh rasa dendam pada Diego.
Lelaki itu lalu menghubungi anak buahnya, untuk melakukan rencana keduanya.
"Ya, Tuan," jawab anak buahnya.
