Odie langsung bergegas masuk ke dalam ruangan Diego. Dan benar saja, saat ia membuak pintu. Pemandangan yang tak mau ia lihat menyambutnya. Kaki Odie langsung bergerak meninggalkan ruangan itu tanpa ia suruh.
Odie berlari sekencang-kencangnya. Sampai ia tak melihat ada orang di loby, dan tabrakan pun terjadi.
BRUK!
"Aww ... ." rintih mereka bersamaan
"Odie."
"Ibu."
Ternyata yang Odie tabrak adalah nyonya Stevany, sang ibu mertua. Odie segera menghapus jejak air matanya yang masih jelas di wajahnya.
"Kenapa kau menangis? Apa, Diego membuat ulah?" desak nyonya Stevany.
Odie hanya menggeleng, ia hanya berusaha menahan air matanya. Namun, usahanya gagal. Bulir air mata itu malah semakin deras membasahi wajah Odie.
Nyonya Stevany merasa ada yang tak beres dengan putra dan menantunya itu. Sebelum putranya datang ia berinisiatif segera membawa menantunya kabur dari sana.