Saat berumur lima tahun, Kakek dan nenek Roger sudah sangat tua. Mereka sudah tidak lagi bisa bermain dengannya. Bahkan, dua bulan sebelum ulang tahun Roger yang ke enam, sang kakek meninggal dunia.
Roger duduk sendirian di taman komplek dengan wajah sedih. Ia sangat kesepian. Merasa selalu ingin bersekolah saja, karena di sekolah ia memiliki banyak teman yang selalu mengelilinginya. Roger menoleh pada pengasuhnya yang sibuk bermain ponsel di bangku taman. Ia menjadi cemberut.
Di taman perumahan elit itu, tidak nampak satupun anak kecil lain yang bermain di siang bolong begini. Tapi Roger menjadi sangat rewel jika berada di rumah. Ia bosan karena tidak memiliki kegiatan di hari libur, selain bermain game dan menonton TV. Itu juga yang menjadi penyebab ia sudah mengenakan kacamata sedari kecil. Karena sangat rewel, akhirnya sang pengasuh memutuskan untuk membawanya ke taman.