Begitu mengetahui wajahnya akan terbentur helm hitam yang melekat pada kepala sang lawan, pria itu reflek melepas kedua tagannya untuk mencegah hal itu terjadi. Kini kedua telapak tangannya menempel pada ubin untuk menahan agar kepalanya tidak terbentur helm. Namun ia tidak tau, bahwa justru hal tersebutlah yang ingin dilihat oleh si helm hitam.
Posisi lengan pria yang sudah tegak lurus itu, membuat sebuah rongga luas bagi tubuh atas Emma untuk bisa kembali bergerak. Lalu dengan cepat, Emma mengambil peluang tersebut untuk membekuk lengan kanan pria itu. Lalu menariknya lagi dengan sekuat tenaga, hingga wajahnya benar-benar terbentur helm yang keras. Kemudian Emma langsung menggerakkan kakinya untuk memelintir kaki pria yang sudah kehilangan fokus itu. Dengan cepat, Emma memutar tubuhnya bagai seekor ular, hingga posisi tubuh mereka sudah bertukar dalam sekali kedipan mata.