Kantin kampus sangat ramai. Sesungguhnya, terasa mustahil untuk bisa mencari tahu siapa pemilik tulisan yang sama seperti di catatan itu. Rachel memang pantang menyerah. Ia adalah gadis dengan kemampuan multitasking yang baik.
Dalam keadaan genting seperti ini, Rachel memaksa menjalankan berbagai misi secara bersamaan. Ia tidak akan memilah-milah yang mana yang memiliki tingkat keberhasilan tertinggi dan terendah. Bahkan cara yang hampir mustahil pun ia paksakan untuk dilaksanakan.
Tidak seperti Emma, Rachel tidak memiliki rasa belas kasih sebesar itu. Ketika ia sanggup bekerja keras, maka ia akan merasa orang lain juga sanggup melakukannya. Rachel juga cenderung sedikit pemaksa dalam hal pekerjaan, apalagi jika keadaan sedang genting seperti sekarang.
Ini adalah pertama kalinya Rachel menjadi seorang pemimpin. Beban itu dengan tiba-tiba dilimpahkan di atas pundaknya sehingga ia tanpa sadar menjadi cukup tertekan atas rasa takut akan gagal menyelamatkan sahabat baiknya.
