"Kau tau apa yang harus kau lakukan, Emma. Sejak awal kau tau." Jawab Poppy dengan mengusap punggung sahabatnya.
Emma tersenyum tipis, "Aku hanya takut. Mungkin saja setelah melihat wajahnya nanti, perasaanku menghalangi logikaku. Aku takut nanti aku malah tidak bisa melakukannya dan mengecewakan semua orang."
"Aku mengatakan bahwa kau kuat, bukan untuk memujimu, Emma. Aku mengatakannya karena kau memang kuat. Kau tidak perlu merasa takut. Di dalam hidupku, hanya kau perempuan dengan pendirian terkuat yang pernah aku temui. Kau bisa mengalahkan segalanya, bahkan dirimu sendiri. Jika kau tidak mampu, kita tidak mungkin berada di sini sekarang, Emma. Kita mungkin sedang berada di rumah masing-masing, di kamar, melakukan hal-hal untuk menghibur diri kita sendiri dari segala penyesalan. Aku tau Levi sangat berarti bagimu. Namun aku yakin, perasaanmu akan mengerti mengapa kau melakukan ini." Ucap Poppy.
"Apa yang kau lakukan adalah hal yang benar, Emma." Lanjutnya.