Lilian lantas tertawa mendengar ucapan cucunya. Lalu tangan keriputnya membelai pipi bayi tersebut, "Marcel sayangku, umurku sudah sangat tua. Aku tidak tau sampai kapan aku bisa menemanimu di dunia ini. Aku ingin, jika sudah tiba waktunya bagiku untuk pergi, aku bisa melakukannya dengan tenang karena melihat kau sudah memiliki pasangan di sisimu. Aku akan sangat bahagia melihatmu memiliki seseorang yang bisa mengurusmu dan berbagi cinta."
"Kau tau, aku tidak suka ketika kau membahas mengenai kematian." Marcel tersenyum tipis sembari mengela lelah.
"Aku pun tidak suka, sayang. Namun kematian pasti terjadi. Dan takdir tidak bisa dicegah." Jawab Lilian.
Tiba-tiba seorang pelayan berkumis dengan kepala botak licin menghampiri meja mereka, "Selamat malam, Tuan Marcel Douglas. Ada empat wanita yang berkata bahwa mereka bergabung di meja ini. Nama salah satunya adalah Emma Hilland. Jika itu benar, maka aku akan mengantarkan mereka ke sini." ucapnya dengan sopan.