Oscar langsung tergerak begitu mendengar suara Afei dari sebarang telpon, "Afei! Oh Tuhan! Tolong kirimkan seratus orang ke sini. Markas kita diserang oleh RJC!" serbunya.
Namun sunyi beberapa detik di sebarang sana. Kesunyian itu bagaikan sebuah jarum kecil yang ditusukkan perlahan ke gendang telinganya, "Af.."
"Aku sudah tidak bisa mengirimkan orang lagi." Jawaban Afei membuat Oscar terdiam. "Bukankah hampir dua ratus orangku ada di tempatmu? Ke mana mereka?"
"Afei.. Itu tidak cukup. Meski ada dua ratus orang, namun sebagian aku arahkan untuk membantu berjaga di markas kelompok-kelompok cabang yang memang biasanya sering diserang oleh musuh. Namun aku tidak menyangka kalau hari ini RJC bisa datang ke markas utamaku." Jawabnya degan nada memelas.
"Kalau begitu, suruh mereka datang ke markas utama sekarang." Suara Afei terdengar lebih dingin dari biasanya.