Lilian memegangi dadanya yang terasa sangat sakit. Air mata mengalir keluar menuruni kedua pipinya. Sungguh! Selama hidupnya, baru kali ini ia merasakan sakit hati yang begitu parah. Rasa sakit hati karena melihat cucunya mengatakan sesuatu yang sangat jahat kepada dirinya dalam keadaan sadar. Marcel Douglas, seorang anak baik yang selalu sayang padanya, bisa berkata sejahat itu. Seumur hidup, baru kali ini Marcel bisa menatap sehina itu pada dirinya.
Tidak kuat menahan bebannya sendiri, Lilian beringsut ke kursi terdekat untuk duduk, sebelum tubuh tuanya terjatuh ke atas lantai kayu. Ia hanya bisa menangis. Tidak mengenali cucunya sendiri. Melihat Marcel yang sudah berubah, membuat Lilian merasa sudah kehilangan kedua cucunya sekarang. Rasa kesepiannya jadi semakin besar, kini bercampur dengan sakit hati.