"Jack.. Di mana?" Hanya itu pertanyaan yang pertama muncul di otak Marcel.
Mendengar pertanyaan cucunya, Lilian langsung meneteskan air mata yang dari tadi susah susah payah ia tahan. Tidak lama, beberapa dokter datang untuk memeriksa kondisi Marcel yang sudah siuman pasca operasi. Namun hingga beberapa jam kemudian, Marcel belum juga menerima jawaban dari sang nenek, mengenai keberadaan kakaknya.
Marcel menelan buburnya yang terasa hambar. Di sampingnya, sang nenek sedang mengupaskan sebuah jeruk untuknya. Ia melirik Lilian dengan wajah penuh curiga. Ia sangat mengenal neneknya, hingga bisa merasakan dengan jelas ketika wanita tua bermata hijau tersebut sedang bersedih. Bahkan pada wajah tua itu, terlihat ia sedang menahan tangis.
"Di mana Jack, Nek?" Tanya Marcel lagi. Ia tau ada yang tidak beres.