Di kaki gunung terdapat sebuah desa yang indah bernama 'gunung angin',dengan udara yang sejuk,pepohonan yang rindang dan pertanian yang subur,semua area yang luas terlihat hijau dan sangat mengagumkan.
di desa itu tampak sangat sepi dan hanya ada beberapa rumah yg berdiri.
suatu pagi terdapat kabar bahwa ada burung merpati terbang di atas langit dan menjatuhkan gulungan,dan hal itu sudah menjadi tradisi setiap tahun,dan itu bukan rahasia umum lagi.dan tidak ada yang perduli dengan hal itu beberapa tahun terakhir.
namun kali ini berbeda,mereka selalu menunggu nunggu kedatangan kabar ini setiap hari.
'10 hari lagi akan diadakan tes pendaftaran akademi tahun 3000'
pengumuman itu di berikan oleh kepala desa kepada para masyarakat.
"ini adalah pertama kali desa kita mengikut sertakan anak perwakilan selama 10 tahun ini,bagaimana kalau kita adakan sebuah upacara untuk nya?"
ujar seseorang diantara kerumunan.
"ide bagus,besok kita akan adakan upacara pembersihan hati dan pembekalan kepada perwakilan kita,persiapkan segala sesuatu yang kalian miliki untuk nya".
ujar kepala desa dengan nada yang tebal dan berwibawa.
kemudian semua orang pergi ke rumah masing masing dan menyiapkan bekal yg dia punya untuk di berikan kepada sang perwakilan desa.
semua orang sangat antusias dan saling berharap agar ada perwakilan dari desa mereka masuk ke akademi.
dan tiba saatnya acara di mulai, 'ARGA' anak laki laki berumur 10 tahun sedang di mandikan dengan air suci,bertabur bunga 7rupa sebagai simbol kesucian.
semua orang memberikan bekal makanan,uang,senjata,doa doa dan lain lain.karena ini adalah perwakilan pertama setelah 10 tahun tidak ada bayi yang lahir di desa gunung angin,maka acara pensucian di adakan dengan cara yang berbeda.
"semua orang boleh memberinya berbagai doa,rapalan mantra,dan ilmu2 dari semua penduduk secara bersamaan,berharap ilmu kita berguna untuk masa depan" ujar sang kepala desa
dan acara itu berlangsung sangat meriah dan penduduk mengikuti dengan penuh antusias dengan berbagai hidangan yang sangat lezat api unggun yang besar di tengah desa dan ada daging panggang yang sangat banyak.
seminggu kemudian di gerbang desa semua orang berkumpul untuk mengantar sang perwakilan dengan perasaan yang bercampur,
ada yang sangat semangat,ada yang sedih dan terharu,ada yang khawatir namun semua memiliki harapan yang besar untuk sang perwakilan.
wajar saja ini adalah perwakilan pertama sejak 10 tahun.
"kau harus menjadi orang hebat,kami semua berharap padamu" ujar seseorang di tengah kerumunan.
"berhati hatilah di dunia luar,kami semua menaruh harapan besar padamu" sahut seseorang lagi di belakang kerumunan.
mata ARGA berlinang air mata,dan semua orang ikut menangis melepas satu satunya anak yang ada di desa sejak 10 tahun terakhir.
cemas,sedih,khawatir,bahagia,penuh harapan,perasaan itu bercampur dalam hati semua orang.
di usia semuda itu,arga sudah memikul harapan semua orang.
disuatu sisi itu adalah sebuah semangat yang luar biasa,namun di sisi lain itu adalah beban berat yang di pikul anak seusianya.
didampingi sang kepala desa arga berajalan 3 hari untuk sampai ke sebuah kota.dan dia daftarkan oleh sang kepala desa di urutan ke 10.kemudian ia di tinggal sendirian di sana.
itu adalah peraturan ,dimana para calon murid tidak boleh di tunggu anggota keluarga.
sehari berselang terdapat 3000 pendaftar dari berbagai tempat.
berbeda dari 10 tahun yang lalu,setap tahun pasti jumlah peserta naik drastis,dahulu paling ada 500 peserta dan mereka semua langsung di terima.
namun kali ini hanya 1000 orang yang akan di terima di akademi,dan hanya anak anak yang memiliki bakat khusus.
ujian seleksi dimulai,dan para peserta di bagi menjadi 10 kelompok,secara bergilir anak anak menunjukan bakat dasar yg dia miliki.
ada yang bespesialis api,udara,gajah,ular,naga,ilmu pedang,tinju,sihir dan lain lain.
di depan arga ada anak yang menampilkan bakatnya dengan sangat menakjubkan.
di setap ujung jarinya terdapat bola-bola api yang membara seperti bola api,dalam sekejap bola api itu di lempar ke sebuah batu
'duarrr' batu itu hancur menjadi debu ,dan gadis itu lulus seleksi.
arga berpikir 'apa kemampuanku?apa yang bisa kulakunan?bahkan setap hari aku hanya ikut ke ladang untuk bertanam,dan berternak'.namun ia ingat semua orang di desanya menaruh harapan besar padanya,dengan cara apapun dia harus lolos seleksi ini,kalau tidak dia akan mengecewakan semua warga desa dan orang tuanya.
"giliranmu" ujar pengawas seleksi yang badanya tegap tinggi berotot dan terlihat sangat kuat.
arga maju ke depan dan mulai melakukan berbagai hal yang dia bisa.
semua peserta tertawa,bahkan kelompok-kelompok sebelah yang melihat juga ikut tertawa.
arga melalukan pukulan,tendangan,teknik pedang,dan lain-lain,namun dengan cara yang lucu dan aneh,seakan akan itu adalah hal yang pertama kali di lakukan,dia sangat bingung apa yang harus di lalukan.
"kau tak berbakat dalam semua hal itu,cobalah hal lain"ujar pengawas seleksi
,arga adalah satu-satunya peserta yang sejauh ini tidak menampilkan bakat apapun.
kemudan arga mencoba hal-hal yang di lakukan oleh peserta sebelumnya.
"api,air,angin,petir," dengan merenggangkan lengannya ke depan berharap ada kekuatannyang keluar dari tangannya.
namun semua orang kembali tertawa,bahkan tak ada apapun yang keluar dari telapak tangannya.
arga menangis dan terus mencoba,namun tetap saja dia gagal.
"pengawas,aku adalah perwakilan dari desa gunung angin yang jauh disana,semua penduduk sangat berharap padaku,karena aku adalah perwakilan pertama dalam 10 tahun terakhir,beban itu sangat berat untukku dan aku harus bisa masuk ke akademi,aku tak bisa mengecewakan seluruh warga desaku ".dengan berlinang air mata arga berbicara kepada sang pengawas,semua orang terkejut dan merasa kasihan dan tak ada satupun yang menertawainya,bahkan ada yang menangis.
"semua peserta merasakan hal yang sama sepertimu,jangan berkecil hati,kau bisa mengikuti pendaftaran pada tahun berikutnya"
dengan tenang sang pengawas membalas perkataan arga.
"aku akan melakukan apapun,bahkan menjadi pelayan di akademi,aku mohon terima aku,aku bisa bercocok tanam,berternak dan membantu membersihkan seluruh area akademi".
dengan napas yang tersenggal-senggal dia berbicara.
dia tak sampai hati untuk menghancurkan harapan semua orang di desanya,semakin berpikir akan hal itu dia semakin sesak untuk bernapas.dan apapun yang terjadi dia harus masuk di akademi.
"akademi tidak kekurangan akan hal itu,dan masa depanmu masih panjang,kau masih banyak kesempatan di masa depan".
ujar sang pengawas dengan nada pelan dan berusaha meredam kesedihan arga.
namun memang benar,tahun depan anak-anak yang belum lolos bisa mendaftar lagi,dan akademi bukan panti asuhan dan bukan tempat untuk bercocok tanam dan berternak.
keadaan menjadi sunyi dan sedih,banyak orang yang terdiam dan ikut menangis.
namu itu bukan satu-satunya hal seperti itu terjadi.banyak peserta yang bersedih atas kegagalan mereka.