Nat menutup pintu di belakangnya dengan tubuh lunglai. Dengan tangan sedikit bergetar, ia menyentuh bekas luka yang diakibatkan oleh gigitan ciuman Jacob tadi. Setelah insiden tersebut, Nat memilih untuk tidak kembali ke kantor, melainkan pulang ke rumahnya sendiri. Jacob akan datang nanti setelah pemuda tersebut membereskan semua urusan kantornya.
Nat menghela nafas panjang. Ia lalu memegang dadanya sendiri. Di dalam sana, jantungnya masih terus berdetak kencang tanpa kendali. Berkali-kali ia menarik dan menghembuskan nafasnya sambil menutup mata untuk menenangkan dirinya. Tapi berkali-kali pula ia gagal. Bayangan tubuh Jacob dan wajah pemuda tersebut terus menari-nari di dalam benaknya.
Shitttttttttttt...….
Ada apa dengannya?
Kenapa jantungnya sama sekali tidak bisa bersikap normal sihhhhh???
Nat menggeleng-gelengkan kepalanya dengan keras. Tidak…tidak…tidak…tidak…tidak….