Sayap kanan Rose Mansion
Cristan menelan ludahnya sendiri dengan gugup.
"Kau yakin, Jade?"
"Tidak pernah seyakin ini, Cristan…" balas Jade lagi. Walaupun sebenarnya ia juga sama gugupnya dengan sahabatnya tersebut.
"Apa kau tidak akan memikirkannya ulang? Aku bisa menjadi sparring partnermu untuk berlatih, Jade…" bujuk Cristan sekali lagi. Berusaha sedapat mungkin agar Jade mengurungkan niatnya.
"Kau tidak perlu ibuku untuk menjadi sparring partner dan mentormu…."
"Maaf, Cristan. Tapi aku harus melakukan simulasi Palang Kematian supaya aku bisa memenangkan pertarungan nanti di Desa Manikmata…" balas Jade lagi dengan nada serius.
"Ya ampunnnn… kau ini benar-benar serius dengan gadis itu ya?" ledek Cristan sambil tertawa geli.
"Entahlah, tapi rasa-rasanya aku tak bisa berdiam diri saja. Apalagi ketika melihat ia hampir dilecehkan oleh bandot tua itu kemarin ini…."