"Clarins Kay…"
Kay spontan berjalan mundur ketika Nehraim' Ur terus bergerak maju dengan tatapan birahi liar yang menyala-nyala di kedua matanya.
"Ja…jangan mendekat…" ujar Kay gugup dengan suara bergetar. Sepasang mata hijaunya yang indah menyiratkan rasa takut dan ngeri yang luar biasa kepada sosok pria tua keparat ini. Felippe yang melihat ekspresi wajah Kay, mencoba untuk melawan tapi sekali lagi, ia sama sekali tidak berdaya di bawah todongan senjata api kembar yang kini ditujukan di atas kepalanya.
F*CKKKKKK!!!! SH*****TTTTTTTTT!!!!!
Felippe sibuk menyumpahi dirinya yang kini benar-benar merasa tidak berdaya di bawah tekanan bajingan tua tersebut. Orang yang sama yang telah menodai serta membunuh adiknya beberapa tahun yang lalu. Sekarang, di depan matanya sendiri, Felippe dipaksa untuk melihat Kay yang sekarang dipaksa untuk tunduk di bawah keinginan bandot tua mesum ini.
...............…