Tak ingin dirinya kembali terperangkap oleh Dante, Lexa berlari dengan kencang untuk naik ke lantai atas di mana kamarnya berada. Dante mengejar tapi beruntungnya dia tak bisa lagi menangkap Lexa. Karena Lexa sudah menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Dengan cepat, gadis itu menghubungi kakaknya agar lelaki itu bisa segera pulang.
Namun entah kemana, tapi lelaki itu tak mengangkat panggilannya. Lexa benar-benar merasa takut. Mencari apapun di dalam kamarnya untuk dijadikan senjata, Lexa sudah bersiap-siap akan memukul orang yang akan masuk ke kamarnya nanti.
Tubuh Lexa bergetar dan dia tak bisa menahan rasa takut yang dimilikinya. Masih mencoba peruntungannya, dia menelpon kakaknya. Dan kali ini dia berhasil.
"Hallo!" dari seberang sana, Liam menjawab.
"Bang!" panggilan parau itu terdengar di telinga Liam dan lelaki itu terdengar heran.
"Kamu kenapa?" tanyanya dengan cepat, pikirannya sudah melayang kemana-mana dan tidak sadar, dia memacu mobilnya dijalankan dengan cepat.