Semua teman-temannya berbondong-bondong untuk masuk ke dalam ruang rawat inap Lexa dan terlihat lega ketika melihat gadis itu sudah membuka matanya. Tidak ada yang berani banyak bicara karena mereka tahu jika Lexa masih lemah. Kecuali Liam. Lelaki itu dengan tak sabaran berbicara banyak dengan jenis pertanyaan yang panjang.
"Lexa masih sangat lemah, Bang. Bisa nggak lo cukup temani dia dulu? kalau dia sudah lebih baik, dia pasti akan mengatakan yang terjadi tanpa Abang minta." Axelle dengan berani menegur Liam. Liam hanya diam dan kemudian dia hanya menutup matanya.
"Kamu istirahat aja, ya. Abang akan jagain kamu di sini." Lelaki itu mengusap kepala adiknya dan menunjukkan rasa sayangnya kepada gadis itu. Sedangkan sisanya hanya duduk di sofa yang ada di kamar tersebut dan tak lagi kembali ke sekolah.