"Sebenarnya aku nggak perlu menjawab pertanyaan yang sama," Devie benar-benar serius mengatakan itu dan tanpa keraguan sama sekali, "Aku udah memutuskan untuk bersama dengan Abang dalam sebuah pernikahan. Karena itu, aku sudah siap dengan resiko yang akan terjadi ketika kita sudah bersama."
"Selama ini kamu nggak pernah hidup susah," Arkan kemudian menjawab lagi, "Apa kamu rela membuat hidup kamu susah ketika sama aku?"
"Kenapa Abang nggak menanyakan itu sebelum berkas udah masuk ke KUA?" sepertinya Devie sangat jengah mendengar Arkan yang terus berputar-putar karena keingintahuannya.
"Aku sengaja menanyakan ini sekarang karena memang aku nggak mau akhirnya kamu mundur. Kalau seperti ini kan bakalan susah kalau kamu mau mundur." Asem memang si Arkan ini. Tapi meski begitu, Devie benar-benar tak merasa jengah yang berlebihan selain dia hanya memutar bola matanya saja. Dan itu membuat Arkan terkekeh dan mencubit pipi gadis itu dengan lembut.