Arkan meletakkan bungkusan makanan di depan Devie agar gadis itu bisa segera mengisi perutnya. Butik akan selalu buka meskipun itu adalah hari libur. Karena di hari-hari libur seperti itulah yang akan banyak pengunjung.
"Makan dulu lah, Yang." Arkan menginterupsi Devie yang sejak tadi hanya menunduk dan menggambar. Ya, sejak pati-pagi tadi ternyata gadis itu sudah ada di butik dan kembali memunculkan ide-idenya dan menumpahkan di atas kertas putih agar desain itu segera rampung dan dia bisa segera memproduksi.
"Ya." Mengatakan persetujuannya, tapi matanya sama sekali tak beralih dari buku sketsa yang sedang menjadi perhatiannya sekarang.
Arkan baru saja datang kesana karena memang lelaki itu bertanya akan keberadaan kekasihnya. Tapi meskipun begitu, dia tahu jika senjak tadi, Devie tak mempedulikan perutnya sama sekali.
"Ya, itu juga harus kesini dong, Yang. Makan dulu." Tegur Arkan.