Arkan benar-benar pergi ke tempat pijat setelah tak memiliki jadwal untuk mengajar, sedangkan Davie merealisasikan untuk makan siang bersama sang istri. Dia sudah menghubungi perempuan itu dan akan segera sampai untuk menjemputnya.
Ketika kesibukan keduanya merajalela, maka mereka jarang sekali untuk bisa meluangkan waktu untuk makan siang bersama. Biasanya selalu bersama Arkan saja yang menjadi temannya.
Masuk ke dalam gedung, alih-alih langsung ke ruangan istrinya, dia menunggu di lobi kantor. Mengirimkan chat kepada perempuan itu, dan mengatakan jika dirinya sudah sampai di kantor. Qiana yang membaca chat tersebut langsung saja bersiap-siap untuk turun, dan menemui sang suami.
Sebenarnya, jam makan siang tinggal tersisa lima belas menit. Karena Davie berangkat dari kampus saja agak telat.
"Makan dimana?" Qiana duduk di samping sang suami ketika bertanya.