Qiana keluar dari kamar setelah dia menyelesaikan urusannya, dan menemui Devie di perpustakaan yang berseberangan dengan kamarnya.
"Dari rumah sengaja datang kesini atau mampir?" tanya Qiana yang ikut duduk di sampingnya. Devie menoleh barulah menjawab.
"Dari luar mampir kesini. Abang kapan pulang?"
"Minggu besok."
"Hari minggu besok, atau minggu depan?"
"Hari minggu besok." Qiana merebahkan tubuhnya di kursi panjang tersebut dan matanya menatap langit biru yang terlihat begitu cerah. Dinding kaca yang membuatnya bisa melihat keadaan luar tanpa susah payah dia harus pergi keluar.
Keadaan hening. Baik Qiana dan Devie sama-sama diam dengan pikiran mereka masing-masing. Namun tak lama setelah itu, Devie membuka percakapan.
"Kak!" awalnya memanggil Qiana. Memastikan kakak iparnya itu tak tidur dan dia berakhir dengan mengoceh sendiri tanpa ada yang mendengarkan. Bisa-bisa dianggap gila kalau-kalau ada yang melihatnya.