Itu adalah sebuah pertanda yang kurang baik. Setidaknya itulah yang dikatakan Arkan kepada dirinya. Namun Davie tak mau menanggapi hal tersebut dengan berlebihan. Baginya, semua orang yang dekat dengannya tak semua memiliki niat yang kurang baik terhadapnya.
"Gue dengar dia janda." Arkan berbisik di telinga Davie dengan suara pelan. Toh mereka berdua memilih kursi panjang di belakang, dan yang lainnya di depan. Bahkan orang-orang itu tak akan tahu apa yang mereka bicarakan.
Tapi arkan masih bersikap mendramatisir.
"Terus kenapa kalau dia janda?" tanya balik Davie, "Gue nggak tertarik dengan janda," gue tertarik sama janda gue sendiri, dan sekarang udah gue miliki lagi. Ucapannya dilanjutkan di dalam hati.
"Nggak papa sih. Tapi lo harus hati-hati sama dia." Begitu kata Arkan, "Siapa dia tahunya nekat buat deketin lo?"
"Kalau sebaliknya? Lo yang disukai sama dia. Apa yang harus lo lakuin?"