"Kamu mau di sini apa mau ke tempat lain?" Davie bertanya ketika dia akan segera masuk ke kelas dan mengajar. Tentu dia tak akan membawa ikut serta ke kelas. Meskipun itu tak dilarang, tentu dia tak ingin menjadi bahan gunjingan dari mahasiswanya.
"Aku bisa ke perpustakaan." Davie tersenyum dan mengangguk. Dia menyetujui ide dari sang istri. Qiana pamit kepada teman dosen Davie dan mereka keluar bersama.
"Mau antarkan?" peraturannya jika mau masuk ke dalam perpustakaan, maka mereka harus memiliki kartu mahasiswa. Atau kalau dari kampus luar mereka harus meninggalkan KTP nya. Peraturan itu tentu saja sudah dihafal oleh Qiana diluar kepala. Toh dia juga alumni sana.
Bahkan sampai sekarang, kartu mahasiswa, kartu perpustakaannya masih disimpan di dalam dompetnya. Entah percaya atau tidak, tapi benda seperti itu akan menjadi barang berharga setelah lulus kuliah. Menyimpannya adalah kesenangan sendiri bagi seseorang.