Qiana membaca chat yang dikirimkan oleh Davie dengan menarik nafas panjang. Apalagi ada rasa geli yang menggelitik hatinya karena satu kata yaitu 'keledai' telah masuk dalam 'percakapan' itu. Tapi, Qiana jelas tak mau begitu saja luluh dengan apa yang dikatakan oleh Davie kepadanya.
Dalam remang kamarnya, dia berusaha mengintip Davie yang sekarang sudah berada di samping mobilnya. Sudah sejak beberapa waktu lalu, lelaki itu sama sekali tak berniat untuk pergi dari sana.
"Qi! Kasihan Davie masih nugguin kamu di depan." Tiba-tiba sang bunda muncul ke dalam kamarnya dan itu membuat dirinya terkaget.
"Biarkan dia menyadari kesalahanya dulu, Bunda. Biar dia tahu gimana rasanya punya pacar yang ngambek."
"Udah malam, Qia. Bunda nggak tega kalau dia berdiri di sana atau sampai-sampai dia tidur di mobil nggak lucu sama sekali."