Netra Zara dan Nanda saling melirik satu sama lain.. melihat gerak gesit sahabat mereka Widya dalam menyiapkan segala keperluan untuk membuat pesanan dari CEO Sempurna Grup!
Mereka tidak yakin secepat itu si gadis pecinta CEO move on dari perasaannya,, padahal kemarin nyaris banjir outlet Gudang Coklat karena tumpahan air matanya!!
"kau.. baik-baik saja kan Wid??" tanya Zara ragu sembari menyentuh dahi sang gadis yang sibuk berkutat dengan beberapa coklat di tangannya.
"aku kenapa??" ia balik tanya seolah kemarin tidak ada drama yang terjadi
"hehehe.. kau sudah ngga sedih lagi...."
"Zara please.. jangan ingat kan aku soal kemarin atau... aku akan minta traktir ramen lagi...!!" ujarnya kini matanya sedikit berair.
"upss.. aku minta maaf ternyata ini benar kau..." Zara menutup mulut lalu pergi mengecek box yang akan mereka pakai untuk packing coklatnya lalu memberikan instruksi kepada dua orang asisten yang membantu mereka menyelesaikan pesanan.
.
"kau yakin dia baik-baik saja..??" bisik Nanda pada Zara.. temannya mengangkat alis tanda ia merasa bahwa Widya sudah jauh lebih baik.
"cepat sekali yaa... hehhee.." ujar Nanda cekikikan.
"itulah uniknya Widya..." Zara menimpali
.
Dalam hati Zara kagum pada Widya,, walaupun tidak masuk akal tapi kenyataannya gadis itu bisa cepat sembuh dari luka hati,, seandainya dia punya kemampuan yang sama bisa segera mengobati luka hati sendiri secepat itu, mungkin dia tidak akan merasa terluka seperti ini!!
.
Lalu Zara melanjutkan pekerjaannya,, mengecek desain ucapan terimakasih yang akan dipakai pada packing nanti.
Hufftt!! terngiang lagi olehnya pertunangan Tristan dan Aura kakak tirinya, dia benar-benar memikirkan perasaan Aldi saat ini, entahlah kebodohan macam apa yang seakan memenjarakan dirinya,, terperangkap dalam kekalutan sendiri, antara harus bahagia atau ikut bersedih.
***
Disisi lain..
Beberapa pegawai Al's cake kebingungan dengan kelakuan boss mereka hari ini.. pria yang sempat membuat karyawan perempuan patah hati karena berita pernikahan mendadak boss tampan mereka kini sibuk mengutak-atik peralatan dapur.
"pak.. anda mau buat apa biar nanti saya buatkan??" ujar seorang chef bernama Wiryo kepada bossnya yang sibuk dengan mixer ditangan.
"tidak terima kasih.. ini kue spesial,, aku sendiri yang mau buat..." sahut Aldi fokus pada buatannya,, mengaduk telur dan terigu dalam satu adonan.
"iya pak Wiryo.. not for sale lah!! spesial buat istri tercinta..." celetuk Dimas yang tiba-tiba ada di dapur Al's cake..
Kali ini Aldi hanya menanggapi dengan senyuman,, atau si Arab akan mengadukan hal aneh-aneh pada Shanum kalau dia tidak menghormati calon kakak ipar.
Sial sekali!!! si Arab bisa semena-mena padanya!!!!
.
Cake berselimut dark chocolate pun jadi,, Aldi memasukkannya kedalam box, dia berharap cake yang dibuat dengan cinta itu akan menjadi penghilang lelah si wajah sendu yang bekerja keras seharian ini.
.
Coklat menjadi pilihan terbaik saat ini,, dia teringat bahwa Zara pernah cerita padanya kalau dia sangat suka coklat,, dulu saat sedang bersedih bundanya akan memberikan gadis itu coklat,, dengan memakan cokelat maka Zara kecil yang merindukan ayahnya akan merasa lebih baik dan tenang. Sejak saat itu Zara menjadi penyuka coklat, sampai memutuskan memiliki usaha coklat sendiri
.
"Dimas... nanti aku pulang lebih awal ya.." ujar Aldi pada Dimas yang sibuk dengan laptop nya.
"siap pak boss... mau ngedate sama Zara??"
"banyak tanya...," protes Aldi pada calon kakak iparnya. "oh ya.. tapi nanti ada tugas...."
"hmmm... ini mulai.. ada aja permintaan..." Dimas bersungut,, hapal sekali dengan kebiasaan sahabat sekaligus boss nya itu.. Aldi memulai titahnya yang harus dilaksanakan oleh sang asisten.
.
Dimas menganguk tanda mengerti dengan instruksi dari Aldi.