Chereads / Penjaga hati Zara / Chapter 93 - Dia wanita berhati malaikat

Chapter 93 - Dia wanita berhati malaikat

Setelah bersusah payah mengangkat tubuh sang madu keatas,, Olivia segera memberikan pertolongan pertama,, tetapi Tyas sama sekali tidak merespon.

Ketakutan kini menyergap nya,, beberapa kali ia meneriaki nama asisten rumah tangga mereka. Suasana jadi tak karuan dalam pikirannya saat ini adalah bisa menyelamatkan si ibu hamil berwajah pucat.

***

Flashback off

Kelopak mata yang sejak tadi terkatup akhirnya perlahan terbuka, bulu mata lentik mengerjab berusaha menghilangkan silau yang menyorot.

Disana ia bisa menangkap sosok suami, istri pertama, mommy mertua, lalu Papi.Wajah mereka penuh kecemasan, bukan hanya sekedar mencemaskan dirinya tapi juga di calon pewaris yang hidup dirahim nya kini.

"mas... aku..." suaranya serak

"ssstt.. kamu dan bayi kita baik-baik aja.." ucapan yang menenangkan hati, bayi kuat didalam rahimnya masih bertahan meski telah terjadi insiden yang hampir membuat hidup nya berakhir. Setitik manik bening menetes disudut mata Tyas,, sementara jemarinya digenggam kuat oleh sang suami.

"maaf mas.. aku ceroboh..." ujar Tyas tidak ingin Olivia disalahkan karena kejadian ini.

Mata Olivia ikut basah... terbuat dari apa hati Tyas?? dia seperti wanita berhati malaikat,, selalu tersenyum dan berusaha membahagiakan orang lain, padahal dia sendiri tidak dalam keadaan baik-baik saja!

.

Sentuhan dari tangan Olivia membuat Esa mengalihkan pandangannya pada istri yang sangat ia cintai.

"bisa kita bicara..." bisik Olivia lembut pada suaminya, ia tidak bisa membiarkan Tyas menanggung sendiri kesalahan ini. Biar bagaimanapun dirinya adalah penyebab yang terjadi pada Tyas.

Esa memberikan kode bahwa ia bersedia mengikuti keinginan Olivia,, sementara mommy nya mengambil alih menjaga Tyas didalam kamar rumah sakit.

***

Esa dan Olivia duduk Di taman rumah sakit.

.

"maaf mas... aku hampir saja membuat Tyas dan bayinya celaka... " Isak Olivia dalam pelukan Esa setelah ia ceritakan kejadian yang membuat Tyas terpaksa dirawat disana "aku yang bodoh mas.. aku yang buta karena kecemburuan ku sendiri..."

"berhenti menyalahkan dirimu Oliv.. ini semua salahku..." kembali Esa memeluk tubuh istrinya "seharusnya aku tidak pernah memberi mu luka sedalam ini..."

Teringat olehnya kenyataan tentang Tyas yang sebenarnya.

"mas.. kamu sudah tau kalau Tyas mengidap leukemia??"

Esa menghela nafas, lalu berdiri dari duduknya. Ia menengadah pada langit yang tampak mendung. Olivia sudah tau kebenaran tentang Tyas.

"jawab mas.. kenapa kamu ngga pernah cerita sama aku...??" desak Olivia mengharapkan jawaban jujur yang keluar dari mulut suami yang sangat ia percaya sejak dulu.

"maaf Liv... Tyas meminta ku agar kamu,.papi dan mommy ngga pernah tau tentang keadaannya... dia hanya ingin bisa melahirkan bayinya... lalu menyerahkan bayi itu pada kita setelah nya... jika ia masih punya umur panjang dia akan minta cerai,, dia mau kamu menyayangi anaknya seperti anak kandung kamu sendiri...."

deg!

seakan ada hantaman kuat dalam relung jiwa Olivia,, wanita yang selalu ia curigai,, wanita yang selalu ia anggap saingan,, wanita yang telah merebut perhatian semua anggota keluarga, ternyata dialah wanita yang rela melahirkan keturunan untuk Esa lalu pergi dan membiarkan seorang Olivia menjadi ibu si bayi,,

"dia terus berjuang agar bayi itu bisa lahir kedunia ini Oliv.. untuk kita..." suara Esa tenggelam dalam Isak tangisnya,, kini kaki Esa seakan kehilangan daya untuk berdiri "dia tahu kalau aku sangat mencintaimu... dia hanya ingin kita selalu bahagia..."

"karena itu kamu sangat memperhatikan Tyas??" genangan air mata berkumpul di pelupuk mata Olivia "semua perlakuan kamu membuat aku salah paham mas.. aku ngga tahu apapun!!!" Oliva duduk lalu menutup wajahnya

"maafkan aku..."

.

Keheningan menyelimuti,, hanya guratan kesedihan yang tersisa bersama rasa bersalah yang tak henti menghujam ke jantung. Mungkin inilah cara Tuhan hendak menghibur dirinya dan Esa agar bisa memiliki seorang bayi mungil di tengah pernikahan mereka. Meski tidak terlahir dari rahimnya tetapi bayi itu tetap berasal dari benih Esa suaminya.

-Bagaimana bisa Tyas.. kamu menyembunyikan hal sebesar ini dari aku dan semua nya- sesal Olivia. Kembali teringat semua perlakuan dingin nya terhadap sang madu yang selalu berusaha hangat,, mendekati nya dengan hati-hati,, tak ada balasan kecuali rasa muak yang menyesaki pikiran.

***

Olivia kembali ke kamar perawatan Tyas. Tampak wajah pucat dan tubuh lemah dengan lengan di infus membuat hati Olivia teriris, pedih lebih pedih dari apapun.

Ia genggam jemari tak berdaya itu, lalu terisak disana,,. menyesali semua yang terjadi,, wanita yang ia hadapi ternyata wanita berhati malaikat,, sungguh mungkin tidak ada madu sebaik dia didunia ini. Begitu ikhlas dan sabar.

"maaf kan aku Tyas..." lirih Olivia disambut deraian airmata yang turun deras membasahi kedua pipi halusnya.