Zara segera bangkit dan menghambur ke kamar mandi, ia mengusap wajah membiarkan air mengalir dari keran wastafel. Ia perhatikan pantulan diri dari cermin, terasa perih sedikit dibibir hasil lumatan kasar suaminya, lalu beberapa kiss Mark di sekitar leher.
Gadis itu melorot kelantai, ada rasa bahagia namun juga rasa sakit. Sungguh bukan tidak ingin memberikan hak Aldi sebagai suami, tapi ia tidak bisa memberikan mahkota yang ia jaga pada laki-laki yang tidak mencintai nya!
.
Perlahan Zara melangkah kembali mendekati Aldi yang kini menunggunya di sofa.
"Aldi.. maaf aku belum bisa..."
"sssstt.. jangan katakan apapun..." cegah Aldi kembali memeluk tubuh sintal Zara "aku tidak akan memaksa jika kau belum siap..." bisiknya ditelinga Zara.. menghadirkan getaran yang menjalar ke sekujur tubuh.
"dengar.. aku ingin minta maaf atas kejadian tempo hari.. kau masih mau kan kembali kerumah kita..." lirih Aldi penuh harap.
"ya..." angguk Zara pelan lalu mengulas senyum,, ia bahagia bisa kembali ke sisi Aldi.
***
Sinar mentari perlahan masuk dari jendela, Aldi mengerjabkan mata, pagi ini dia bisa melihat Zara tidur dalam pelukannya. Perlahan ia menyingkirkan rambut yang berserakan di wajah sendu Zara,, lalu coba menciumi bibir ranum itu lagi pelan-pelan takut sang pemilik akan terjaga.
Sungguh ia bertekad untuk memperbaiki pernikahannya dengan Zara,,, ia menyadari bahwa dirinya sangat membutuhkan gadis itu untuk tetap bertahan.
"Zara... siapa dihati mu?? aku atau si Tristan itu..." bisik Aldi membelai wajah yang tampak polos.
.
Tubuh Zara menggeliat, ia mulai terbangun dari tidur lalu melihat suami disampingnya masih terlelap (padahal Aldi berpura-pura tidur saat ia tahu Zara akan bangun). Senyumnya mengembang, jemarinya membelai wajah pria yang yakin sangat ia cintai!
"Al... seandainya tidak ada kak Aura.. apa mungkin kau mencintaiku..." gumamnya lalu melayangkan ciuman kepipi suaminya yang baru ia sadari kalau Aldi sangat tampan.. wajar saja Widya sering memuji suami tampan Zara!
***
Sepulang dari rumah utama tuan Wildan, Aldi mengajak Zara untuk ikut dalam sesi pemotretan produk yang akan diluncurkan Sempurna Grup. Ia sengaja mengajak serta Zara,, paling tidak Tristan harus melihat kemesraan mereka layaknya keluarga Cemara yang harmonis dan bahagia,, jadi CEO itu harus berfikir ulang jika ingin mendekati istrinya!
.
Lampu-lampu besar bewarna putih itu diarahkan pada sang model sambil memegang minuman energi yang diluncurkan Sempurna grup, mata Zara terpaku pada sosok suami tampannya yang terbiasa dengan kamera.
Sesekali Aldi melempar senyum pada Zara yang duduk memperhatikan tiap pose suaminya.
"dia ganteng juga ya... hehehehe.." bisik seorang gadis muda berkemeja putih pada teman disampingnya.
"iya.. aku dengar pak Tristan sendiri yang memilih modelnya.."
"dia selebgram itu kan.."
"ya ganteng sihh... tapi sayang sudah punya istri..."
"ya ampuunnn jaman sekarang suami orang lebih menantang loh.." gurau si gadis kemeja putih
"huusstt kamu ini ngomong apa? lihat itu.." temannya menyikut lalu memberi kode keberadaan Zara yang datang bersama sang brand ambassador.
Wajah gadis itu terlihat memelas, tak enak hati kalau sampai istri si tampan mendengar pembicaraan mereka.
.
Zara menekuk wajah... suaminya memang tampan mau bagaimana lagi!! oh tidak dia makin terjerat dengan perasaannya sendiri!!
"Zara kamu disini??" sapa Tristan yang baru saja datang.
"kak Tristan??" Zara terperanjat, ia baru tahu kalau Aldi jadi brand ambassador perusahaan Tristan.
~aneh sekali.. kemarin marah-marah minta menjauhi Tristan,,, sekarang malah jadi brand ambassador orang yang tidak dia suka... Aldi yang aneh!!~ gumam Zara dalam hati.
"kak.. maaf ya.. motor nya belum bisa diambil"
"tidak masalah... sekarang motor kamu ada dirumah,, kalau tidak sempat nanti aku suruh orang buat antar motor kamu.."
"ah.. terimakasih kak.. nanti aku yang ambil sendiri.."
"baiklah..."
"maaf jadi biaya nya berapa ya??" tanya Zara hati-hati
Tristan mengangkat alis .
"bayarnya pakai senyum kamu aja..." guraunya membuat semburat merah diwajah Zara. Gadis itu sungguh tersenyum dibuatnya.
.
"oke ... kita istirahat dulu..." titah seorang fotografer.
Aldi segera menghampiri istrinya yang tampak sibuk mengobrol dengan CEO sempurna grup.
"haaloo sayang.. " sapa Aldi manja mengecup dahi Zara
"selamat siang pak Tristan.." sapanya kemudian pada boss nya pada proyek minuman berenergi ini. "semoga anda puas dengan hasil pemotretan nya.." Aldi basa basi
"ya tentu.. kita lihat saja nanti hasilnya,, setelah ini baru kita syuting untuk iklannya..." sahut Tristan datar, dia gerah melihat Aldi sok sok mengelus rambut Zara sendari tadi, tapi ia tetap mengendalikan diri agar tidak terlihat bahwa dirinya kurang nyaman.
Tristan lalu mengalihkan perhatian dengan sibuk berbicara dengan beberapa kru disana.
.
"sore ini kita kepuncak.. momy tadi bilang sudah mempersiapkan kejutan untuk kita disana..." ujar Aldi sambil meneguk air mineral yang disiapkan Zara.
"kenapa mendadak...?"
"entahlah... mungkin momy sudah tidak sabar mau punya cucu juga dari kita..." bisiknya kemudian menampilkan barisan gigi putih yang rapi.
"jangan genit..." Zara mencubit perut Aldi sehingga pria itu mengerang kesakitan.
"aucchh... apa salahnya kita coba buat bayi..." kali ini Zara mau pingsan saking malunya dengan ucapan Aldi barusan, pria ini sudah tidak canggung lagi bicara agak nyeleneh setelah kejadian semalam!!
.
Oh my God jika ini sungguhan ia mungkin belum siap jadi ibu muda!!!!!!