Chereads / Penjaga hati Zara / Chapter 49 - Buket mawar merah

Chapter 49 - Buket mawar merah

Zara masuk kedalam kamar, sebenarnya ia masih ingin bermain di rumah Widya yang biasa jadi basecamp untuk mereka kumpul, tapi ingat status nya sekarang ia tidak bisa lama-lama diluar rumah.

Dari dalam kamar mandi terdengar suara shower.

-apa mungkin Aldi ?? katanya tadi pulang agak terlambat hari ini, lagipula ini belum masuk waktu magrib- batin Zara sambil melirik jam di dinding.

Saat Zara menyeret langkah hendak menuju kamar mandi ia melihat sebuah buket mawar merah tergeletak di atas nakas. Wajahnya merona, ia tak menyangka kalau Aldi seromantis ini,, apa mungkin buket mawar untuk kejutan ulang tahunnya besok??!!

Zara mengambil buket itu dengan perasaan berdebar, ia senyum-senyum sendiri. Sungguh dibalik sikap acuhnya ternyata Aldi cukup perhatian juga, padahal ia sama sekali tidak pernah bercerita tentang kapan hari lahirnya.

"hei.. jangan sentuh itu..." suara Aldi membuyarkan lamunan Zara. Gadis itu tersentak nyaris mengehempas buket ditangannya.

"kyaaa.. kenapa kau berteriak..." protes Zara kesal dibikin kaget seperti itu .

"kau ini.. nanti bunga ini bisa rusak tau...cepat letakkan lagi"

perintah Aldi dengan tubuh yang hanya terbalut handuk putih dibagian bawah. Zara mencoba mengatur ritme detak jantungnya yang berdegup hebat, ia benar-benar dibikin kaget bukan main mirip kayak kucing ketahuan lagi nyolong ikan di dapur

"memang nya buket ini bukan.. untukku..."

"jangan terlalu banyak berfikir nona.." ejek Aldi mengempiskan harapan Zara yang baru saja berkembang, seketika wajah Zara terasa panas. "ini untuk aura...aku ingin menghibur nya..." kilau cahaya dari sepasang mata elang itu seakan redup, ada perasaan sesal menderanya begitu hebat mengingat keadaan gadis yang kini tak berdaya dirumah sakit.

"ooh...maaf" hanya kata itu yang mampu ia ucapkan menahan berjuta rasa kecewa dan desakan airmata yang ingin berhamburan. Zara segera meletakkan kembali buket mawar merah yang bukan dialamatkan untuknya.

Zara segera berbalik, ia memulas senyum walaupun terasa begitu getir.

"saat ini Aura lumpuh... dalam situasi sekarang aku harus berada disisinya...." Aldi berusaha menjelaskan pada istrinya yang terlihat kecewa.

"baiklah... aku mengerti.. " Zara tak tahan lagi ia menghambur ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Entahlah,, dorongan darimana datangnya,, kenapa terasa begitu pedih, sangat pedih... ketika secara nyata seorang suami yang tidur satu ranjang dengannya (walaupun tidak terjadi sesuatu apapun diantara mereka) tetap saja belum bisa menerima kehadirannya dengan mudah.

.

Apa aku jatuh cinta pada Aldi??

butuh cinta untuk merasakan sakit!!

saat ini aku merasa sakit ketika suami ku ingin menghibur wanita lain dan mengabaikan perasaan istrinya!!

.

Zara nelangsa membiarkan air dari shower membasahi tubuhnya, berkali kali ia harus meyakini dirinya bahwa seorang Aldi tidak boleh menguasai hatinya. Mereka harus bersama tanpa cinta! titik!!

***

"Zara aku akan kerumah sakit,, Aura sendiri jadi jangan menunggu ku pulang.. kau harus tidur lebih awal... "

"kau tidak pulang...?"

"entahlah... nanti aku kabari..."

"ya.." angguk Zara pasrah membiarkan suaminya menemui gadis yang ia cintai.

"oh ya.. besok kemasi barang-barang,, kita akan kembali ke apartemenku..."

"baiklah..." sahut Zara malas lalu menuju keranjang king size milik mereka.

Aldi tak begitu peduli dengan sikap malas istrinya, ia segera pergi membawa buket mawar teruntuk Aura. Sementara lelehan manik bening membasahi bantal tempat Zara menyandarkan kepalanya. sungguh ia lelah dengan perasaan seperti ini!!